UIN Imam Bonjol<\/a>, khususnya di FKT. Sebelum menapaki jabatan penting di universitas, ia cukup lama menjabat sebagai Ketua Prodi Tadris Bahasa Inggris.<\/p>\nMartin Kustati lahir pada 18 Agustus 1973 di Manna, Bengkulu Selatan sebagai anak dari pasangan Suharjo dan Sukmawati. Ia mengenyam pendidikan dasar hingga menengah di sana. Tamat SMA pada 1992, ia melanjutkan pendidikan tinggi di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris Akademi Bahasa Asing (ABA) Budidharma Bukittinggi.<\/p>\n
Tamat dari ABA pada tahun 1998, ia menyambung ke Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Terbuka (UT) Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) Padang dan Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang (UNP).<\/p>\n
Ia berhasil menamatkan program magister di UNP dengan predikat cumlaude<\/em>. Pada Juni 2007, ia melanjutkan pendidikan di Jurusan Pengajaran Bahasa Inggris sebagai Bahasa Kedua (TESL) di Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) dan tamat pada Maret 2011.<\/p>\nSaat berkuliah di Malaysia, ia sudah menikah dengan Zulfikri, suaminya yang seorang anggota polisi, dan memiliki tiga orang anak. Mereka menetap di Bukittinggi. Dengan dukungan dan kerja sama sang suami, ia dapat menyelesaikan studinya tepat waktu.<\/p>\n
Meski suami dan anak-anaknya menetap Bukittinggi, ia tetap melaksanakan aktivitas dan tugasnya di Padang. Ia tak merasa berat untuk bolak-balik Padang\u2013Bukittinggi.<\/p>\n