{"id":992,"date":"2021-08-03T10:19:15","date_gmt":"2021-08-03T03:19:15","guid":{"rendered":"https:\/\/suluah.com\/?p=992"},"modified":"2023-10-07T19:57:51","modified_gmt":"2023-10-07T12:57:51","slug":"analisis-pakar-soal-gempa-m-59-guncang-pulau-pagai-selatan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/suluah.com\/analisis-pakar-soal-gempa-m-59-guncang-pulau-pagai-selatan\/","title":{"rendered":"Gempa M 5,9 di Pagai Selatan, Pakar: Lokasinya Dekat Pusat Gempa 2010"},"content":{"rendered":"
Suluah.com<\/strong><\/a> \u2013 Gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,9 mengguncang Pulau Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat pada 3 Agustus 2021 pagi pukul 5:48:52 WIB.<\/p>\n Pusat gempa berada di titik 3.23 Lintang Selatan dan 100.11 Bujur Timur, sekitar 25 km arah barat Pulau Pagai Selatan dengan kedalaman dangkal 21 km. Bagaimana analisis pakar gempa?<\/p>\n Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, memberikan penjelasan terkait gempa Pagai Selatan. Ia mengatakan, gempa ini termasuk gempa dangkal.<\/p>\n \"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa Pagai Selatan ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia, tepatnya di zona megathrust Segmen Mentawai-Pagai,\" katanya dalam postingannya di Facebook<\/a>.<\/p>\n Menurut Darmyono, sumber gempa kali ini merupakan zona sumber gempa potensial yang mampu membangkitkan gempa dengan M tertarget 8,9.<\/p>\n \"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa Pagai Selatan ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault<\/em>) yang menjadi ciri khas gempa yang bersumber di zona megathrust,\" katanya.<\/p>\n Guncangan gempa terasa sangat kuat di Pulau Pagai Selatan dalam skala intensitas IV-V MMI. Saking kuatnya, sebagian warga lari berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri.<\/p>\n Di Mukomuko, Bengkulu intensitas guncangan tercatat III-IV MMI, sedangkan di Padang dan Pariaman intensitas guncangan yakni II-III MMI.\u00a0Di Kepahiang, Kota Bengkulu, dan Curup gempa terasa lemah dalam intensitas II MMI.<\/p>\n Dari peta tingkat guncangan gempa, tampak di Pulau Pagai Selatan muncul warna kuning muda yang menunjukkan guncangan mencapai V MMI. Hal ini dikhawatirkan dapat menimbulkan kerusakan pada bangunan lemah.<\/p>\n \"Tetapi, karena Pulau Pagai tersusun atas batuan keras mudah-mudahan guncangan teredam dan tidak terjadi kerusakan,\" kata Darmono.<\/p>\n Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan akibat gempa. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.<\/p>\n Menurut Darmono, magnitudo gempa belum cukup kuat untuk menimbulkan deformasi dasar laut untuk menimbulkan gangguan kolom air laut.<\/p>\n Hingga hari pukul 06.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan sudah terjadi dua kali aktivitas gempa susulan (aftershock<\/em>) dengan M 5,4 dan 3,6.<\/p>\n Darmono menyebutkan ada hal yang menarik dicermati terkait gempa kali ini. Hal tersebut yakni lokasi gempa yang dekat dengan titik gempa besar M 7,7 yang melanda Mentawai pada 25 Oktober 2010 lalu.<\/p>\nAnalisis Pakar Gempa<\/h2>\n
Dampak Gempa<\/h2>\n