Suluah.com – Menelusuri sejarah Kota Padang melalui cagar budaya. Demikian aktivitas anak-anak muda yang tergabung dalam Padang Heritage. Komunitas tersebut rutin mengadakan kegiatan jalan-jalan ke Kota Tua Padang.
Tujuannya, untuk mengenalkan kembali bangunan-bangunan bersejarah yang ada di Kota Padang kepada generasi muda serta mengedukasi masyarakat akan pentingnya pelestarian cagar budaya.
"Salah satu kegiatannya yakni jalan-jalan sembari mempelajari dan mendokumetasikan bangunan berserajah," ungkap Bayu Haryanto, penggagas Padang Heritage.
Peserta kegiatan akan diajak menjelajah beberapa bangunan tua di Kota Padang. Peserta berkeliling dan mendokumentasikan bangunan cagar budaya, seperti di seputaran Jalan Batang Arau yang memiliki sederet bangunan peninggalan kolonial.
"Dahulu, kawasan ini merupakan pusat pemerintahan dan perniagaan, ditandai dengan banyaknya gudang dan kantor dagang. Padang pernah jaya di abad ke-18 hingga abad ke-19 sebagai kota metropolitan terbesar di Sumatra," ungkap Bayu yang merupakan lulusan Universitas Bung Hatta tersebut.
Komunitas ini, lanjutnya, resmi terbentuk pada 22 Maret 2016. Ia menjelaskan, latar belakangnya mendirikan Padang Heritage karena ketertarikannya dengan foto bangunan tua. "Rugi rasanya bila tidak mengabadikan dan apalagi menulisnya," ujarnya.
Kegiatan Padang Heritage bersifat online dan offline. Kegiatan online berupa pubikasi melalui akun Instagram @padangheritage. Adapun kegiatan offline salah satunya Padang Heritage Walk, perpaduan dari kegiatan wisata dan edukasi dengan menjelajah beberapa tempat cagar budaya di Kota Padang.
Baca juga: Sejarah Gereja GPIB Padang, Berusia 140 Tahun Lebih
Bayu berharap, Padang Heritage dapat menjadi wadah dalam mengenal lebih dekat cagar budaya di Kota Padang dan menumbuhkan kepedulian terhadap pelestarian heritage, terutama banguan tua di Kota Padang.
"Ke Kota Tua Padang tidak hanya mencari objek fotografi saja. Namun, di balik objek itu terdapat hal menarik yang dapat kita gali dan ceritakan. Memang tidak banyak anak muda yang menyukai kota tua, tapi tidak gaul kalo tidak tahu kota tua," pesan Bayu. [den]