Suluah.com – Tunggal, demikian nama apotek yang terletak di kawasan Salemba, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat. Apotek ini didirikan pada tahun 1951 oleh Rukmini Zainal Abidin.
Tunggal merupakan apotek milik orang Indonesia pertama. Apotek ini mendapat kepercayaan untuk memproduksi berbagai jenis obat dari perusahaan farmasi multinasional. Berikut kisahnya.
Pendirian Apotek Tunggal
Pendiri apotek Tunggal, Rukmini Zainal Abidin, lahir dari keluarga pedagang asal Minangkabau. Sebagai anak seorang pedagang, ia sudah sering terlibat dalam usaha keluarga sejak kecil.
Rukmini memperoleh pendidikan farmasi di Jakarta. Di sana, ia mempelajari tentang obat-obatan dan magang di apotek Rumah Sakit Salemba, sekarang Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Di RSCM, Rukmini berkenalan dengan Zainal Abidin, yang kelak menjadi suaminya. Pada tahun 1951, Rukmini merintis Apotek Tunggal dengan dukungan modal dari ayahnya, Abdul Djalil.
Pada tahun 1953, suaminya, Zainal Abidin mendirikan PT Abdi yang menjadi pabrik farmasi milik orang Indonesia pertama. Selanjutnya, Rukmini mendirikan pabrik kedua, yakni PT Tunggal pada tahun 1970.
Dalam berbisnis, Rukmini bermitra dengan sejumlah perusahaan obat luar negeri untuk mengembangkan sayapnya di Indonesia.
Sejak tahun 1976, Tunggal bekerja sama dengan Upjohn memproduksi obat suntik kontrasepsi tiga bulanan yang pertama di Indonesia, yakni Depo-Provera, untuk memenuhi kebutuhan program Keluarga Berencana Nasional di sektor pemerintah melalui BKKBN dan sektor swasta melalui Program Lingkaran Biru.
Pada tahun 1994, PT Tunggal dan PT Abdi bergabung dan resmi menjadi PT Tunggal Idaman Abdi.
Reputasi Internasional
Berawal dari apotek, Tunggal menjelma menjadi perusahaan farmasi dengan reputasi internasional. Perusahaan ini mendapat kepercayaan untuk memproduksi berbagai jenis obat dari perusahaan farmasi multinasional.
Sebut saja Beecham dari Inggris, Carlo Erba dari Italia, Hoechst AG, Heinrich Mack Nachf, dan Nordmark-Werke GMBH dari Jerman, Sandoz Ltd dari Swiss, Synthelabo dari Perancis, serta Upjohn dari Amerika Serikat.
Memasuki tahun 2000, Rukmini Zainal Abidin secara bertahap mulai menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan bisnisnya kepada sang anak, yaitu Almitra Indira Abidin.
Pada tahun 2005, Tunggal mulai memproduksi Triclofem sebagai penerus produk originator Depo-Provera (yang dihentikan pemasarannya di Indonesia oleh Pfizer sebagai pemegang lisensi produk tersebut ketika itu).
Selain Triclofem, Tunggal juga mengembangkan produk obat suntik kontrasepsi bulanan yakni Cyclofem di bawah lisensi dari Concept Foundation yang bernaung di bawah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan karenanya menjadi produk inovator di kelasnya.
Baca juga: Kisah Rukmini Zainal Abidin, Pendiri Apotek Tunggal
Pada Mei 2013, Tunggal menjadi satu-satunya perusahaan dari Indonesia yang terpilih menjadi anggota Reproductive Health Supllies Coalition (RHSC) yaitu organisasi yang bertujuan untuk memastikan ketersediaan produk kontrasepsi berkualitas tinggi dengan harga terjangkau di negara-negara berkembang.
Tanggal 1 Juli 2021 merupakan hari yang bersejarah karena Tunggal melalui PT Tunggal Idaman Abdi berhasil memperoleh sertifikasi WHO Prequalification untuk obat suntik kontrasepsi Triclofem. Tunggal mendapat kepercayaan untuk memproduksi dan mengekspor Triclofem ke lebih dari 60 negara. [den]