Suluah.com - Peran perguruan tinggi dalam mendorong pemenuhan hak beragama dan berkepercayaan di Sumatera Barat sangat mendesak. Langkah ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Dekan Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama (FUSA) UIN Imam Bonjol Padang, Dr. Andri Ashadi dengan Ketua Pelita Padang, Angelique Maria Cuaca dengan (14/11) di Auditorium Gedung FUSA UIN Imam Bonjol, Sungai Bangek.
MoU di antara keduanya meliputi kerjasama riset ilmiah dan kolaborasi untuk kegiatan lintas iman. Di bidang riset, FUSA dan Pelita Padang bekerja sama untuk penelitian terkait isu-isu keberagaman yang ada di Sumatera Barat. Sementara kolaborasi untuk kegiatan lintas iman meliputi diseminasi, workshop, pelatihan, kegiatan filantropi, dan kunjungan lintas iman.
Dr Andri Ashadi menyebutkan kerjasama ini secara khusus akan melibatkan civitas akademika dari prodi Studi Agama-Agama FUSA. "Keterlibatan kampus sangat dibutuhkan untuk merespon isu-isu sosial dalam bentuk penelitian. Program studi agama-agama yang bernaung di FUSA fokus mempelajari keberagaman agama dan lainnya," ujar Andri.
Ketika kasus SMK 2 Padang terkait aturan wajib hijab viral di tahun 2021, Dr. Andri menjadi salah satu narasumber ahli saat dialog di sebuah stasiun lokal di kota Padang. Ia menyampaikan pada risetnya, ia menemukan ada praktik penyeragaman busana pada siswi non-muslim.
Bersambut itu, OMBUDSMAN perwakilan Sumatera Barat pada laporan investigasinya yang dipublish di ombudsman.go.id menemukan bahwa adanya masalah maladministrasi pada penyusunan tatib yang mewajibkan siswi nonmuslim memakai jilbab di SMKN 2 Padang.
Hasilnya berkat kolaborasi dengan kelompok yang mengadvokasi isu tersebut sempat melahirkan SKB 3 menteri terkait aturan busana di sekolah. Untuk tingkat kota Padang, hari ini sudah banyak sekolah yang memperbaiki aturan terkait busana termasuk SMKN 2 Padang. Bahkan perkembangan terbaru, SMKN 2 Padang juga menyediakan guru agama Kristen untuk siswa-siswi kristiani yang bersekolah di sana.
Senada dengan itu Angelique Maria Cuaca menyampaikan bahwa selama ini kerjasama Pelita Padang dengan FUSA khususnya prodi SAA sudah terjalin dengan baik. " Mahasiswa prodi SAA sering mengikuti workshop ataupun pelatihan yang diadakan Pelita Padang. Bahkan para dosen juga terlibat menjadi narasumber workshop," kata Angelique
Lanjutnya, MoU ini bertujuan untuk mensistematiskan apa yang sudah secara organik dikolaborasikan oleh Pelita Padang dan prodi studi agama-agama. "Harapannya kerjasama ini bisa mendorong untuk pemenuhan hak beragama dan bekepercayaan di Sumbar. Apa yang ditemukan oleh Pelita di lapangan bisa memperkaya riset perguruan tinggi. Begitupun sebaliknya, riset di perguruan tinggi membantu proses advokasi di lapangan, " tutup Angelique.
Pada kegiatan MoU ini dihadiri juga Dr.Susilawati, M.A, Kaprodi Studi Agama, Dwi Wahyuni, M.Ag, Sekretaris Prodi Studi Agama-agama, Himpunan Mahasiswa Jurusan Studi Agama-agama, UKM Suara Kampus, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), dan Sahabat Pelita. [rilis]