Suluah.com – Sederhana tapi menawan, demikian kesan saat memandang masjid di pinggir jalan raya antara Kota Padang Panjang dan Kota Bukittinggi ini. Gugusan kubah bak buah pinang dan dekorasi ukiran pada dindingnya membuat mata sulit berpaling. Itulah Masjid Jamik Darussalam Koto Baru.
Masjid ini di terletak Nagari Koto Baru, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar). Dari arah jalan raya, kita akan melihat masjid ini berada di kerendahan dengan latar Gunung Singgalang.
Sejarah Masjid Jamik Darussalam Koto Baru
Kabupaten Tanah Datar memiliki beberapa masjid tua dan bersejarah yang masih bertahan. Ada yang masih bertahan dengan bentuk aslinya dan ada pula yang berubah sama sekali.
Salah satu masjid tua di Kabupaten Tanah Datar adalah yakni Masjid Jamik Darussalam Koto Baru. Meski kapan persirsnya didirikan tidak diketahui, usia masjid ini diperkirakan sudah lebih dari seabad.
Hal itu dikatakan oleh pengurus masjid, Sudirman Ali Labai Nan Sati dalam wawancara dengan warga di YouTube. Ia memperkirakan usianya sekitar 120 tahun.
Sementara itu, foto lawas dokumentasi Belanda menunjukkan masjid ini sudah berdiri pada masa awal kemerdekaan Indonesia. Dalam foto terlihat, bentuk masjid semula memiliki atap limas bertingkat khas masjid tradisional Minangkabau.
Atapnya sudah terbuat dari seng, Di sisi depan, terdapat serambi dengan atap tersendiri. Di atasnya, terdapat struktur berdenah segi delapan seperti menara.
Menara tersebut terdapat pada sisi kiri dan kanan yang memiliki kubah dan tritisan di puncaknya. Tingginya tidak melebihi atap utama dan memiliki balkon mengikuti denah bawahnya.
Di antara dua menara atap, terdapat kubah uatama berukuran lebih besar. Kubah ini memiliki tritisanberdenah segi delapan, tetapi tidak memiliki balkon. Model yang sama juga terdapat pada kubah di sisi mihrab. Bila ditotal, ada empat kubah pada masjid yang berdiri sejak awal abad ke-20 ini.
Berdinding Ukiran Pandai Sikek
Rupa masjid saat ini sudah berganti dari semula. Perubahan mencolok terdapat pada atap. Atap utama yang semula berbentuk limas kini berganti dengan kubah. Namun, kubahnya tetap berjumlah empat.
Menurut pengurus masjid, empat kubah melambangkan empat suku awal yang ada di Nagari Koto Baru. Suku tersebut yakni Koto, Guci, Pisang, dan Sikumbang.
Baca juga: Masjid Ummil Qura, Masjid Tua Beratap Payung Terkembang
Bentuk kubah Masjid Jamik Darussalam Koto Baru mirip seperti buah pinang. Bentuk ini berbeda dengan kubah berpenampang setengah bola atau kubah bawang.
Salah satu yang membuat masjid ini berkesan adalah dekorasi ukiran pada eksterior dan interiornya. Ukiran ini dikerjakan oleh pengukir Nagari Pandai Sikek, yang tak jauh dari Nagari Koto Baru. Nagari Pandai Sikek memang terkenal sebagai pusat kerajinan ukir dengan teknik tingkat tinggi. [den]