Masjid Jamik Darussalam Koto Baru, Berdinding Ukiran Pandai Sikek dan Berusia Seabad

Masjid Jamik Darussalam Koto Baru merupakan salah satu masjid tertua di Kabupaten Tanah Datar. Usianya diperkirakan sekitar 120 tahun.

Masjid Jamik Darussalam Koto Baru. [Foto: Ist.]

Suluah.com – Sederhana tapi menawan, demikian kesan saat memandang masjid di pinggir jalan raya antara Kota Padang Panjang dan Kota Bukittinggi ini. Gugusan kubah bak buah pinang dan dekorasi ukiran pada dindingnya membuat mata sulit berpaling. Itulah Masjid Jamik Darussalam Koto Baru.

Masjid ini di terletak Nagari Koto Baru, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar). Dari arah jalan raya, kita akan melihat masjid ini berada di kerendahan dengan latar Gunung Singgalang.

Sejarah Masjid Jamik Darussalam Koto Baru

Masjid Jamik Darussalam Koto Baru merupakan salah satu masjid tertua di Kabupaten Tanah Datar. Usianya diperkirakan sekitar 120 tahun.

Masjid Jamik Darussalam Koto Baru sekitar awal kemerdekaan Indonesia.

Kabupaten Tanah Datar memiliki beberapa masjid tua dan bersejarah yang masih bertahan. Ada yang masih bertahan dengan bentuk aslinya dan ada pula yang berubah sama sekali.

Salah satu masjid tua di Kabupaten Tanah Datar adalah yakni Masjid Jamik Darussalam Koto Baru. Meski kapan persirsnya didirikan tidak diketahui, usia masjid ini diperkirakan sudah lebih dari seabad.

Hal itu dikatakan oleh pengurus masjid, Sudirman Ali Labai Nan Sati dalam wawancara dengan warga di YouTube. Ia memperkirakan usianya sekitar 120 tahun.

Sementara itu, foto lawas dokumentasi Belanda menunjukkan masjid ini sudah berdiri pada masa awal kemerdekaan Indonesia. Dalam foto terlihat, bentuk masjid semula memiliki atap limas bertingkat khas masjid tradisional Minangkabau.

Atapnya sudah terbuat dari seng, Di sisi depan, terdapat serambi dengan atap tersendiri. Di atasnya, terdapat struktur berdenah segi delapan seperti menara.

Menara tersebut terdapat pada sisi kiri dan kanan yang memiliki kubah dan tritisan di puncaknya. Tingginya tidak melebihi atap utama dan memiliki balkon mengikuti denah bawahnya.

Di antara dua menara atap, terdapat kubah uatama berukuran lebih besar. Kubah ini memiliki tritisanberdenah segi delapan, tetapi tidak memiliki balkon. Model yang sama juga terdapat pada kubah di sisi mihrab. Bila ditotal, ada empat kubah pada masjid yang berdiri sejak awal abad ke-20 ini.

Berdinding Ukiran Pandai Sikek

Masjid Jamik Darussalam Koto Baru merupakan salah satu masjid tertua di Kabupaten Tanah Datar. Usianya diperkirakan sekitar 120 tahun.

Masjid Jamik Darussalam Koto Baru, tahun tidak diektahui.

Rupa masjid saat ini sudah berganti dari semula. Perubahan mencolok terdapat pada atap. Atap utama yang semula berbentuk limas kini berganti dengan kubah. Namun, kubahnya tetap berjumlah empat.

Menurut pengurus masjid, empat kubah melambangkan empat suku awal yang ada di Nagari Koto Baru. Suku tersebut yakni Koto, Guci, Pisang, dan Sikumbang.

Baca juga: Masjid Ummil Qura, Masjid Tua Beratap Payung Terkembang 

Bentuk kubah Masjid Jamik Darussalam Koto Baru mirip seperti buah pinang. Bentuk ini berbeda dengan kubah berpenampang setengah bola atau kubah bawang.

Salah satu yang membuat masjid ini berkesan adalah dekorasi ukiran pada eksterior dan interiornya. Ukiran ini dikerjakan oleh pengukir Nagari Pandai Sikek, yang tak jauh dari Nagari Koto Baru. Nagari Pandai Sikek memang terkenal sebagai pusat kerajinan ukir dengan teknik tingkat tinggi. [den]

Baca Juga

Masjid Raya Ganting
Masjid Raya Ganting, Riwayat Karya Arsitektur Buah Keberagaman Kota Padang
Masjid Jamik Sungai Jariang terletak di Jorong Sungai Jariang, Nagari Koto Panjang, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.
Masjid Jamik Sungai Jariang Berusia Seabad Berkubah Kuning Cemerlang
Mengapa air terjun Lembah Anai di Sumatra Barat populer dengan sebutan air mancur?
Mengapa Air Terjun Lembah Anai Dijuluki Air Mancur?
Umar Bakri adalah seorang ulama Minangkabau yang berkiprah di bidang pendidikan dan dakwah serta sempat duduk di Konstituante
Buya Umar Bakri, Tokoh Perti Asal Pariangan yang Duduk di Konstituante
Tabuah masih dapat kita jumpai hingga sekarang, terutama di surau atau masjid tua di Sumatra Barat
Tabuah di Minangkabau, Dari Penanda Waktu Salat Hingga Perang
Melihat Batu Akik dan Giok Bergambar Milik Kolektor asal Nagari Sumpu
Melihat Batu Akik dan Giok Bergambar Milik Kolektor asal Nagari Sumpu