Suluah.com – Kota Padang menyumbang lebih dari seperempat Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Sumatra Barat (Sumbar) menurut statistik pada tahun 2020 yang lalu. Demikian data dari Dinas Kominikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Padang.
Kota Padang memberikan kontribusi sebesar 25,72% (atau sekitar Rp62,22 triliun) terhadap total PDRB Sumatera Barat (sekitar Rp241,88 triliun) pada tahun 2020. Capaian ini menunjukkan bahwa Kota Padang merupakan tulang punggung utama pembentuk struktur PDRB Sumbar.
Empat Sektor Utama PDRB Sumbar
PDRB Sumbar tahun 2020 yang lalu dipengaruhi oleh empat sektor utama, yaitu: pertanian, kehutanan dan perikanan (22,38%), perdagangan besar, eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor (15,76%), transportasi dan pergudangan (10,44%), serta sektor konstruksi (10,19%). Keempat sektor utama ini menyumbang 58,77% dari total PDRB Sumbar.
Tidak jauh beda dengan Sumbar, tiga dari empat sektor tersebut juga merupakan sektor dengan kontribusi terbesar bagi PDRB Kota Padang. Ada empat sektor yang paling berpengaruh di Kota Padang, yaitu: perdagangan besar, eceran, reparasi mobil, dan sepeda motor (16,41%), transportasi dan pergudangan (15,66%), industri pengolahan (11,87%), sektor konstruksi (10,44%).
Statistik menunjukkan, keempat sektor ini menyumbang 54,38% dari total PDRB Kota Padang sekaligus memberikan pengaruh terhadap PDRB Sumbar secara signifikan walaupun sektor pertanian, kehutanan dan perikanan merupakan sektor dengan kontribusi terbesar dalam struktur PDRB Sumbar.
Sementara itu, sektor penyediaan akomodasi dan makan minum hanya menyumbang 1,2% dari total PDRB Kota Padang. Sektor ini erat hubungannya dengan geliat pariwisata yang memang terdampak cukup parah akibat pandemi Covid-19 sejak awal tahun 2020 yang lalu.
Hal yang sama juga tampak dalam struktur PDRB Sumbar. Sektor penyediaan akomodasi dan makan minum hanya menyumbang sekitar 1,24% saja dari total PDRB Sumbar. Di nasional, sektor ini hanya mampu berkontribusi sebesar 2,55% dari total PDRB tahun 2020.
IPM Kota Padang
Masih menurut statistik tahun 2020, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Padang berada di angka 82,82. Angka ini merupakan yang tertinggi di Sumbar dan jauh di atas rata-rata IPM Sumbar yakni 72,38.
Dimensi dasar utama pembentuk IPM di Kota Padang menunjukan angka dan perkembangan yang sangat baik. Angka Harapan Lama Sekolah (AHLS) Kota Padang mencapai 16,52 tahun, sedangkan Sumbar yakni 14,02 tahun.
Berikutnya, rata-rata lama sekolah di Kota Padang 11,58 tahun (Sumbar 8,99 tahun), Angka Harapan Hidup (AHH) Kota Padang 73,65 tahun (Sumbar 68,47 tahun), dan Pengeluaran per Kapita Kota Padang Rp14,481 juta/tahun (Sumbar Rp10,73 juta/tahun).
Baca juga: Layanan Digital Pemerintah Kota Padang
Pertumbuhan ekonomi Kota Padang pada tahun 2020 yang lalu terkontraksi cukup tajam dari 5,65% (tahun 2019) menjadi -1,86% (tahun 2020), lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Sumbar pada tahun yang sama sebesar -1,60%. Hal ini dapat dipahami sebagai dampak dari pandemi Covid-19
Tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Padang juga mengalami penurunan signifikan pada tahun 2020 yang lalu. Wisatawan asing yang ke Kota Padang semula 88.351 orang (tahun 2019), turun drastis menjadi hanya 21.660 orang (tahun 2020). Demikian pula dengan wisatawan nusantara yang semula 5.384.236 orang (tahun 2019) turun menjadi 2.562.966 orang pada tahun 2020 yang lalu. (den)