Suluah.com – Masjid Jamik Tarok di Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguk Panjang, Bukittinggi selalu ramai dengan aktivitas keagamaan. Masjid ini merupakan salah satu dari delapan masjid tua yang masih berdiri di Bukittinggi.
Bangunan Masjid Jamik Tarok yang berdiri sekarang didirikan pada 1950-an. Namun, masjid yang sempat bernama Masjid Jamik Al-Anshar ini aslinya sudah ada jauh sebelum itu, yakni sekitar tahun 1830. Bagaimana sejarahnya?
Tempat Mohammad Hatta Salat Jumat
Masjid Jamik Tarok sudah berdiri sekitar tahun 1830 dan awalnya terbuat dari kayu. Masjid ini merupakan salah satu dari delapan masjid tertua di Nagari Kurai Limo Jorong, Kota Bukittinggi.
Pada tahun 1950, bangunan masjid dirombak menjadi seperti sekarang. Pembangunannya tuntas pada tahun 1956. Masjid yang baru memiliki arsitektur yang umum, yakni berkubah, meninggalkan bentuk tradisional Minangkabau yang memiliki atap limas.
"Dulu masjid ini dibangun dan didirikan dengan menggunakan kayu sekitar tahun 1800-an oleh nenek moyang kita di sini. Terakhir selesai direhabilitasi pada tahun 1956, jadi sudah lama sekali," ujar Irman Bahar, salah seorang pengurus masjid, sebagaimana dikutip dari RRI.co.id.
Pada 7 April 1954, Wakil Presiden RI Mohammad Hatta melakukan kunjungan ke Bukittinggi dan singgah ke masjid ini untuk melaksanakan salat Jumat.
Menyerupai Masjid Raya Medan
Denah bangunan Masjid Jamik Tarok berbentuk persegi dengan kubah utama di tengah dikelilingi empat sayap bangunan berdenah segi delapan dengan kubah lebih kecil. Bentuk ini sekilas mengingatkan kita pada Masjid Raya Medan. Selain itu, terdapat sebuah menara yang sekilas juga mirip dengan menara Masjid Raya Medan.
Meskipun arsitektur Masjid Jamik Tarok tergolong umum, ada filosofi yang terkandung di dalamnya. Filosofi itu salah satunya terdapat pada empat kubah yang berada di sekeliling kubah besar
"Empat kubah masjid itu menggambarkan adanya empat sidang patang di nagari, yakni Sidang Patang Gurun Panjang, Sidang Patang Padang Gamuak, Sidang Patang Ateh Lurah, dan Sidang Patang Pincuran Gauang," ujar Muhammad Fauzi, pengurus masjid yang lain.
Baca juga: Masjid Jamik Mandiangin Bukittinggi Berusia Nyaris Tiga Abad
Fauzi mengatakan, masjid yang memiliki banyak tiangnya ini dulu menjadi pusat segala kegiatan masyarakat di nagari. "Jadi, setiap sudut di bangunan menyiratkan adanya hak yang sama dari empat sidang patang terhadap masjid," katanya.
Masjid Jamik Tarok termasuk delapan masjid paling awal berdiri di Nagari Kurai Limo Jorong. Masjid lainnya terdapat di Birugo, Aua Kuniang, Tigo Baleh, Mandiangin, Koto Selayan, dan Tangah Sawah. [den]