Suluah.com – Helatan Festival Pusako sebagai bagian dari Pekan Kebudayaan Nasional 2023 siap ditabuh pada Rabu (11/10/2023) hingga Minggu (15/10/2023) mendatang. Rangkaian kegiatan akan menampilkan pemeran foto esai dan diskusi mengenai gastronomi Sumatera Barat (Sumbar).
Kurator pameran Angelique Maria Cuaca mengatakan, Sumbar memiliki kekayaaan gastronomi yang tercipta dari keberagaman etnik, berlangsung ratusan tahun, dan telah bertransformasi dari bentuk awalnya.
"Masing-masing etnik yang hidup di Sumbar memiliki warisan pengetahuan kuliner dari kelompoknya yang berkembang seiring proses pembauran etnis,” ujarnya.
Like mencontohkan sejumlah kuliner di Sumbar yang menjadi bukti upaya setiap etnik hidup berdampingan di atas meja makan.
"[Contohnya] martabak mesir yang disajikan dengan kuah cuka, soto padang yang memiliki pengaruh Cina dan India, atau rendang dipengaruhi oleh bumbu India dari pedagang Gujarat," ujarnya.
Festival Pusako 2023 menghadirkan kuratorial gastronomi dalam bentuk beberapa kegiatan. Di antaranya diskusi bertajuk "Kuliner Sumatra Barat dari Masa ke Masa" pada hari kedua (12/10/2023).
DIskusi tersebut menghadirkan tiga narasumber. Mereka yakni budayawan Edy Utama, sejarawan Novelia Musda, dan vlogger kuliner Riri Fatzrianti.
“Kami berharap diskusi ini bisa menggali lebih banyak terkait gastronomi di Sumbar serta bagaimana kebudayaan lokal menjadi penyangga untuk budaya kekinian atau kalcer," jelas Like.
Pada hari keempat (14/10/2023), berlangsung kelas memasak Dapur Kalcer yang mendemonstrasikan cara masak kuliner Minang dan India.
Bertindak sebagai instruktur adalah Hanita Anwar, pemilik warung Punjab untuk kuliner India, dan Tiara Angelica, pengusaha kuliner Minang.
Baca juga: Festival Pusako 2023 Sigi Potensi Keberagaman Musik Sumbar
Selama helatan Festival Pusako, pengunjung dapat menikmati suguhan pameran foto esai dengan tema "From Culture to Kalcer: Warisan Kuliner Sumatra Barat".
Pameran foto esai terbagi dalam tiga judul yang masing-masing melibatkan fotografer dan penulis. Secara selang-seling, mereka yakni Abdi Putra Firdaus, Randi Reimena, Adi Prima, Yose Hendra, Uyung Hamdani, dan Dutika Handayani. [den]