Hansastri, Putra Pasaman Barat Jadi Sekdaprov Sumbar

Kepala Bappeda Sumbar Hansastri terpilih menjadi Sekdaprov Sumbar yang baru. Putra Pasaman Barat ini merupakan ASN senior dan sarat prestasi.

Hansastri.

Suluah.com – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumatra Barat (Sumbar) Hansastri terpilih menjadi Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumbar yang baru. Pria bermarga Matondang ini sukses menggapai jabatan eselon tertinggi di Sumbar setelah mengikuti rangkaian seleksi yang digelar sejak Mei 2021.

Tampilnya putra Pasaman Barat sebagai Sekdaprov Sumbar mengulang sukses yang pernah ditorehkan Rusdi Lubis yang menjadi Sekdaprov Sumbar dari tahun 2002 hingga 2005. Istri Rusdi Lubis sendiri adalah kakak kandung dari istri Hansastri.

Profil Hansastri

Hansastri lahir pada 13 Oktober 1964 di Jorong Air Balam, Nagari Aia Bangih, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat. Ia merupakan lulusan  Fakultas Ekonomi Universitas Andalas (Unand) Padang dan Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Bengkulu.

Sebagai aparatur sipil negara (ASN), Hansastri awalnya berdinas di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Bengkulu, Sulawesi Selatan, dan Sumbar. 

Pada 2012, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menariknya menjadi staf ahli gubernur bidang ekonomi dan keuangan. Jabatan ini sebelumnya kosong setelah pejabat lama, Zainuddin menjadi Kepala Dinas (Kadis) Pendapatan Daerah Sumbar .

Pada 27 Desember 2016, Irwan Prayitno mengangkat Hansastri menjadi Kepala Bappeda Sumbar menggantikan Afriadi Laudin yang meninggal dunia pada 9 Agustus 2016. Hansastri terus memegang jabatan ini hingga suksesi gubernur dari Irwan Prayitno ke Mahyeldi.

Sebagai Kepala Bappeda Sumbar, ia menunjukkan keberhasilannya menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Sumbar 2021–2026 dan buku 100 hari kerja Mahyeldi-Audy.

Gagal Jadi Sekdaprov pada 2018

Hansastri pernah mencoba peruntungan dalam pencalonan Sekdaprov pada 2018 era kepeimpinan Gubernur Irwan Prayitno. Saat itu, Sekdaprov Sumbar Ali Asmar akan pensiun. Dalam tahap seleksi, Hansastri ikut dan berhasil masuk lima besar. Namun, ia gagal masuk tiga besar.

Lima nama calon pengganti Ali Asmar selain Hansastri yakni Abdul Gafar (Kadis Sosial Sumbar), Alwis (Kadis Kearsipan dan Perpustakaan Sumbar), Benny Warlis (Sekretaris Daerah Payakumbuh), dan Novrial (Kadis Dukcapil Sumbar). Akhirnya, keluar Keppres yang menetapkan Alwis sebagai Sekdaprov terpilih.

Baca juga: Dokter Yusirwan Yusuf, Memimpin Dua Rumah Sakit Besar di Sumatra

Meski pernah gagal, Hansastri tak patah semangat. Pada Mei 2021, ia kembali mengikuti seleksi Sekdaprov Sumbar yang  kosong setelah pensiunnya Alwis pada 1 April 2021.

Total, ada 15 nama pelamar seleksi terbuka pengisian jabatan Pimpinan Tinggi Madya Sekdaprov Sumbar. Selain Hansastri, ada Yozawardi yang menjabat sebagai Kadis Kehutanan Sumbar dan Andri Yulika yang merupakan Staf Ahli Wali Kota Padang Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia. [den]

Baca Juga

Irwan Prayitno menyebut Universitas Adzkia sejak berstatus STKIP telah melahirkan lulusan yang banyak terserap bekerja di sektor pendidikan
Wisuda Universitas Adzkia XVI, Rektor: 98% Lulusan Terserap di Sektor Pendidikan
Sobhan Lubis adalah seorang dosen UIN Imam Bonjol Padang. Ia menjabat sebagai Ketua Pengurus Masjid Raya Sumatra Barat.
Sobhan Lubis, Ketua Pengurus Masjid Raya Sumbar
Parendangan Nasution adalah seorang guru Indonesia yang saat ini menjadi Kepala SMA Negeri 10 Padang. Ia merupakan lulusan Jurusan Sejarah Universitas Negeri Padang (UNP).
Parendangan Nasution, Guru dan Kepala SMA Negeri 12 Padang
Rinaldi pernah menjadi Sespri Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. Pada 2019, ia terpilih menjadi anggota DPRD Sumbar dari daerah pemilihan Agam dan Bukittinggi dari PKS.
Rinaldi, Dari Sespri Gubernur Hingga Jadi Anggota DPRD Sumbar
Irwan Prayitno menceritakan kisah saat memancing bersama Nasrul Abit. Ia menyebut Nasrul Abit dukun laut karena bisa memperkirakan cuaca.
Kenangan Irwan Prayinto Memancing Bersama Nasrul Abit
Aisyah Elliyanti adalah ahli kedokteran nuklir Indonesia yang menjadi guru besar untuk bidang tersebut di FK Unand
Aisyah Elliyanti, Spesialis Kedokteran Nuklir Pertama di Sumatera