Suluah.com – Holy Adib adalah seorang linguis Indonesia. Ia pernah berkarier sebagai wartawan di media massa lokal dan nasional sebelum akhirnya fokus menulis esai seputar bahasa.
Ia telah menerbitkan dua buku kumpulan esai bahasanya berjudul Pendekar Bahasa (2019) dan Perca-Perca Bahasa (2020).
Karier
Holy Adib lahir pada 10 September 1988 di Amping Parak, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat (Sumbar). Ia meraih gelar sarjana dari STKIP PGRI Sumbar pada 2012.
Ia memulai kariernya sebagai wartawan di harian Haluan (2013–2018). Saat keluar dari Haluan, jabatan terakhirnya yakni sebagai redaktur bahasa.
Lalu, ia bergabung dengan Beritagar.id sebagai kolumnis bahasa selama setahun dari 6 Oktober 2018 hingga 12 Oktober 2019 sembari tetap menulis artikel bahasa di beberapa media lain.
Setelah sempat vakum dari dunia jurnalistik, ia menjadi kontributor CNNIndonesia.com dari Februari 2020 hingga Februari 2021.
Karya Holy Adib
Pada 2019, ia meluncurkan buku pertamanya berjudul Pendekar Bahasa. Setahun berikutnya, ia merampungkan buku kedua berjudul Perca-Perca Bahasa. Dua buku tersebut merupakan kumpulan esai bahasanya yang dimuat di berbagai media.
Tulisan Holy Adib banyak membahas penggunaan bahasa di media massa. Hal itu lantaran latar belakangnya sebagai wartawan.
Ia menguraikan penggunaan kata pada berita-berita yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, kekeliruan pengertian kata, serta logika bahasa yang tidak wajar, kacau, dan rancu.
Ia juga menyoroti minimnya upaya mencari padanan istilah asing dalam bahasa sendiri dan kegemaran penggunaan kosakata asing oleh pihak yang seharusnya menjunjung pemakaian bahasa Indonesia.
Baca juga: Heru Joni Putra, Sastrawan Muda dari Ranah Minang
Holy Adib melakukan penelusuran riset secara tekun. Bahkan, ia mengaku pernah menghabiskan waktu paling lama dua tahun untuk sebuah riset.
Pada 2021, ia menyelesaikan pendidikan magisternya di Jurusan Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas (Unand). [den]