Erlina Burhan, Berkiprah Eliminasi TB hingga Penanganan Pandemi Covid-19

Erlina Burhan adalah seorang dokter spesialis paru Indonesia yang berpraktik di dua lokasi di Jakarta, yakni di RS Islam Jakarta Cempaka Putih dan RS YARSI

Erlina Burhan. [Foto: Ist.]

Suluah.com – Erlina Burhan adalah seorang dokter spesialis paru Indonesia. Ia berpraktik di dua lokasi di Jakarta Pusat, yakni di RS Islam Jakarta Cempaka Putih dan RS YARSI.

Ia juga merupakan dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI). Ia berkiprah dalam eliminasi TB hingga penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Kehidupan Awal

Erlina lahir di Kota Padang pada 15 Mei 1963. Kedua orang tuanya berasal dari Ampang, Kuranji. Ayahnya, Burhan bersuku Guci, dan ibunya, Djaniar bersuku Tanjung.

Erlina merupakan anak keempat dari enam bersaudara. Lina, begitu sapaan akrabnya, menempuh pendidikan di SD Badan Perguruan Indonesia (BPI) Bandung, SMP Negeri 13 Bandung, dan SMA Negeri 3 Padang.

Selanjutnya, ia masuk ke Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas (Unand). Usai meraih gelar dokter (1989), ia melanjutkan S-2 di Heidelberg University, Jerman (2004).

Kiprah Erlina Burhan

Dalam pengembangan ilmu pengetahuan, ia berperan sebagai peneliti utama berbagai uji klinis terkait COVID-19 dan TB yang melibatkan berbagai negara.

Sebelum studinya di Jerman, ia pernah bertugas sebagai Kepala Puskesmas Naras, Padang Pariaman. Kembali ke Tanah Air, ia mengambil gelar dokter spesialis paru di FK Universitas Indonesia (UI).

Begitu selesai S-2, ia mengajar di Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UI sambil melanjutkan S-3 di tempat yang sama.

Erlina dikenal sebagai dosen yang senang berinteraksi dan diskusi dengan mahasiswa. Pada 2020, ia mendapat penghargaan sebagai dosen berprestasi peringkat kedua tingkat UI di rumpun saintek.

Selama pandemi COVID-19, Erlina mendapat atensi nasional karena kerap dimintai pandangannya oleh pemerintah dan media. Ia juga aktif menangkal hoaks terkait COVID-19.

Atas dedikasinya, ia dinobatkan sebagai Tokoh Perubahan (2020) dari Republika dan Penghargaan Achmad Bakrie (2022) dari Yayasan Achmad Bakrie.

Organisasi dan Kehidupan Pribadi

Pembicara di Sidang Umum PBB tentang TB Resisten Obat pada 2018 ini merupakan anggota International Union Against Tuberculosis and Lung Disease (IUTLD).

Ia juga aktif di organisasi profesi, termasuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).

Erlina memiliki empat orang anak dari pernikahannya dengan Edwar Nurdin. Mereka yakni Sarah Qanita Edwar, Hana Zakira Edwar, Gina Taqqiya Edwar, dan Nabil Muhammad Edwar. Keluarga ini tinggal di Rawamangun, Jakarta. [den]

Baca Juga

Aisyah Elliyanti adalah ahli kedokteran nuklir Indonesia yang menjadi guru besar untuk bidang tersebut di FK Unand
Aisyah Elliyanti, Spesialis Kedokteran Nuklir Pertama di Sumatera
Prof. Syukri Arief adalah ilmuwan kimia Indonesia yang sehari-hari mengajar di Universitas Andalas (Unand).
Syukri Arief, Guru Besar Kimia Universitas Andalas
Marah Adin berkarir sebagai penyuluh pertanian pada masa Hindia Belanda dan pensiun sebagai Kepala Dinas Pertanian Sumatra Tengah (1948–1956)
Marah Adin, Pendiri Kota Solok
Djamaluddin Tamim adalah seorang wartawan dan pejuang kemerdekaan Indonesia yang memimpin Partai Komunis Indonesia di Sumatra Barat pada dekade 1920-an
Djamaluddin Tamim, Berjuang untuk Indonesia Merdeka Meski Keluar-Masuk Penjara
Abdul Hamid Khatib, Putra Ahmad Khatib Al-Minangkabawi yang Jadi Diplomat
Abdul Hamid Khatib, Putra Ahmad Khatib Al-Minangkabawi yang Jadi Diplomat
Asvi Warman Adam adalah sejarawan kontemporer Indonesia yang menjadi peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sejak 1983.
Asvi Warman Adam, Menguak Kabut Sejarah