Kamardi Thalut, Dokter Bedah Berdedikasi

Kamardi Thalut berkiprah memajukan bagian bedah sekaligus menjadi guru besar untuk bidang tersebut di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.

Kamardi Thalut. [Foto: Ist.]

Suluah.com – Prof. dr. Kamardi Thalut, Sp.B Datuk Djunjungan Nan Tinggi adalah dokter spesialis bedah umum Indonesia. Ia berkiprah memajukan bagian bedah sekaligus menjadi guru besar untuk bidang tersebut di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas (Unand).

Ia memprakarsai pendirian RS Khusus Bedah Ropanasuri, Padang. Ia juga salah seorang pendiri RS Yos Sudarso, Padang dan RS Ibnu Sina, Bukittinggi.

Kehidupan Awal

Kamardi lahir di Kota Payakumbuh, Sumatra Barat pada 31 Juli 1934 dari pasangan Thalut bin Mili dan Syariah asal Nagari VII Koto Talago, Kabupaten Lima Puluh Kota. Ia mewarisi suku Banuhampu dari garis ibu. Pendidikannya diselesaikan di SD Dangung-dangung, SMP Negeri 4 Talago, dan SMA Negeri 2 Bukittinggi.

Setelah itu, ia melanjutkan studi di FK Universitas Gadjah Mada (UGM) dan mengambil spesialis bedah umum di FK Universitas Indonesia. Untuk meningkatkan kompetensinya, ia mengambil pendidikan khusus bedah urologi di Royal Perth Hospital University of Western Australia (1979).

Karier Kamardi Thalut

Kiprah Kamardi di FK Unand bermula sebagai Kepala Laboratorium Mikrobiologi (1965–1967), Sekretaris (1971–1972), Ketua Badan Pegembangan Pendididkan (1977–1999), Kepala Labor Bedah (1979–1999), Ketua Prodi PPDS (1981), Dekan FK Unand (1984-1987), hingga puncaknya menjadi guru besar (1993).

Di luar kampus, ia terhimpun dalam organisasi profesi Ikatan Dokter Indonesia (IKADI) dan Ikatan Ahli Bedah Indonesia (IKABI).

Kehidupan Pribadi

Kamardi memiliki lima orang anak dari pernikahannya dengan Isye Syahrina Kamardi. Mereka yakni Rima Semiarty, Dwi Artiana, Tri Veriynti, Tetia Virani kamardi, dan Quinta Sari, Sp.KK

Pada 2011, ia merilis autobiografinya berjudul Hidup Menuntut Ilmu dan Mengamalkannya. Ia meninggal dunia pada 7 November 2022. Jenazahnya dikebumikan di kampung halamannya. [den]

Baca Juga

Aisyah Elliyanti adalah ahli kedokteran nuklir Indonesia yang menjadi guru besar untuk bidang tersebut di FK Unand
Aisyah Elliyanti, Spesialis Kedokteran Nuklir Pertama di Sumatera
Prof. Syukri Arief adalah ilmuwan kimia Indonesia yang sehari-hari mengajar di Universitas Andalas (Unand).
Syukri Arief, Guru Besar Kimia Universitas Andalas
Marah Adin berkarir sebagai penyuluh pertanian pada masa Hindia Belanda dan pensiun sebagai Kepala Dinas Pertanian Sumatra Tengah (1948–1956)
Marah Adin, Pendiri Kota Solok
Djamaluddin Tamim adalah seorang wartawan dan pejuang kemerdekaan Indonesia yang memimpin Partai Komunis Indonesia di Sumatra Barat pada dekade 1920-an
Djamaluddin Tamim, Berjuang untuk Indonesia Merdeka Meski Keluar-Masuk Penjara
Abdul Hamid Khatib, Putra Ahmad Khatib Al-Minangkabawi yang Jadi Diplomat
Abdul Hamid Khatib, Putra Ahmad Khatib Al-Minangkabawi yang Jadi Diplomat
Asvi Warman Adam adalah sejarawan kontemporer Indonesia yang menjadi peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sejak 1983.
Asvi Warman Adam, Menguak Kabut Sejarah