Iwan Syahril, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Iwan Syahril adalah seorang praktisi pendidikan Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Iwan Syahril. [Foto: Ist]

Suluah.com – Iwan Syahril adalah seorang praktisi pendidikan Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Ia juga merupakan dosen di Universitas Sampoerna dan pernah menjadi Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan di universitas tersebut. Selain itu, ia merupakan salah satu pendiri dan peneliti di Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK). Berikut profilnya.

Kehidupan Awal

Iwan Syahril berasal dari keluarga guru di Kota Padang, Sumatra Barat. Ia adalah putra sulung dari pasangan Syahril Kasim dan Syafrida yang merupakan keturunan Minangkabau. Ayahnya seorang guru bahasa Inggris yang sangat populer di Kota Padang pada era 1960 sampai 1990-an. Adapun ibunya adalah keturunan keluarga petani dari Batusangkar.

Kecintaannya kepada dunia pendidikan membuatnya memilih menjadi guru dan mendalami bidang ilmu pendidikan guru. Iwan menempuh pendidikan dasar hingga SMA di Kota Padang.

Setelah itu, ia menamatkan pendidikan sarjana di Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 1998.

Iwan sempat mengambil program pascasarjana Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Namun, ia akhirnya merampungkan pendidikan magisternya di Teachers College, Universitas Columbia, New York. Di sana, ia mendapatkan dua gelar, yaitu Master of Arts di bidang pendidikan menengah dan Master of Education di bidang kurikulum dan pengajaran.

Terakhir, ia mendapatkan gelar Doctor of Philosophy (PhD) dari Michigan State University dari dua program doktoral: kebijakan pendidikan dan pendidikan guru.

Awal Karier

Iwan Syahril awalnya mengajar bahasa Inggris dari tahun 1995 hingga tahun 2005. Saat itu, ia mengajar sebagai guru honorer di pendidikan nonformal dan berbagai lembaga pendidikan.

Ia juga pernah menjadi guru bantu di WL McLeod Elementary School di Vanderhoof, British Columbia di Kanada sebagai bagian dari program Pertukaran Pemuda Indonesia Kanada (PPIK) pada tahun 1996.

Sesudah menamatkan program pascasarjana di Universitas Columbia, Iwan mendapat tawaran mengajar di Scarsdale Public Schools, New York. Ia mengajar berbagai kelas di lima SD, satu SMP, dan satu SMA di Scarsdale, New York.

Semasa menjalani pendidikan S-3 di Michigan State University, Iwan mengajar beberapa kelas pascasarjana dan menjadi administrator di Program Pendidikan Guru Pendidikan Menengah di College of Education.

Iwan Syahril berkarier sebagai dosen di Universitas Siswa Bangsa Internasional atau sekarang dikenal sebagai Universitas Sampoerna. Ia juga ikut terlibat dalam beberapa program pelatihan guru yang dilakukan Putera Sampoerna Foundation di berbagai daerah di Indonesia.

Di Universitas Sampoerna, Iwan pernah menjabat sebagai Koordinator Ilmu-Ilmu Pendidikan, Koordinator Pusat Pembelajaran, Pengajaran dan Pengembangan Kurikulum, Direktur Penelitian Kelembagaan dan Penjaminan Mutu, hingga Dekan Fakultas Pendidikan.

Kiprah Iwan Syahril

Iwan Syahril adalah seorang praktisi pendidikan Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Iwan Syahril. [Foto: Ist]

Sebagai peneliti, Iwan Syahril memiliki pengalaman sebagai konsultan untuk Educational Testing Service (ETS) pada tahun 2016. Penelitiannya terkait Teaching and Learning International Survey (TALIS) Video Study, sebuah riset berskala internasional kolaborasi antara RAND, DIPF, and ETS. Riset ini memiliki fokus pada penggunaan video-video observasi kelas, dan dibiayai oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

Iwan merupakan salah satu pendiri dan peneliti di Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK), sebuah lembaga riset dan advokasi nonprofit yang bersifat independen yang bergerak di bidang kebijakan pendidikan di Jakarta.

Ia juga pernah menjadi presenter di konferensi-konferensi pendidikan terkemuka seperti American Educational Research Association (AERA) Annual Meeting, dan Comparative and International Education Society (CIES) Annual Conference.

Di antara publikasi ilmiah yang pernah ia tulis, yakni "Teacher Training and Preparation" yang terbit di the Encyclopedia of Education Economics and Finance. Selanjutnya, "Globalization and Teacher Education" yang terbit di International Handbook of Research on Teacher Education.

Bersama beberapa rekan dosen di Universitas Sampoerna, ia juga menulis buku Peluang dan Tantangan Pendidikan Abad 21.

Pada tahun 2017, Iwan menjadi salah satu anggota tim yang merancang pelatihan guru kompetensi sosial dan kepribadian untuk Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Pada tahun 2019, Iwan tergabung sebagai tim ahli di Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah (BAN-SM).

Iwan Syahril juga pernah menjadi konsultan Badan Program Pembangunan PBB (UNDP). Ia turut merancang kurikulum SDGs Leadership Academy dan menjadi anggota Dewan Penasehat Teknis Tanoto Foundation, Jakarta.

Pada 8 Mei 2020, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengangkatnya sebagai Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

Walaupun menjalani banyak peran dalam kariernya, termasuk menjadi Dirjen GTK saat ini, Iwan mengaku identitas utamanya tetap sebagai guru. [den]

Baca Juga

Aisyah Elliyanti adalah ahli kedokteran nuklir Indonesia yang menjadi guru besar untuk bidang tersebut di FK Unand
Aisyah Elliyanti, Spesialis Kedokteran Nuklir Pertama di Sumatera
Prof. Syukri Arief adalah ilmuwan kimia Indonesia yang sehari-hari mengajar di Universitas Andalas (Unand).
Syukri Arief, Guru Besar Kimia Universitas Andalas
Marah Adin berkarir sebagai penyuluh pertanian pada masa Hindia Belanda dan pensiun sebagai Kepala Dinas Pertanian Sumatra Tengah (1948–1956)
Marah Adin, Pendiri Kota Solok
Djamaluddin Tamim adalah seorang wartawan dan pejuang kemerdekaan Indonesia yang memimpin Partai Komunis Indonesia di Sumatra Barat pada dekade 1920-an
Djamaluddin Tamim, Berjuang untuk Indonesia Merdeka Meski Keluar-Masuk Penjara
Abdul Hamid Khatib, Putra Ahmad Khatib Al-Minangkabawi yang Jadi Diplomat
Abdul Hamid Khatib, Putra Ahmad Khatib Al-Minangkabawi yang Jadi Diplomat
Asvi Warman Adam adalah sejarawan kontemporer Indonesia yang menjadi peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sejak 1983.
Asvi Warman Adam, Menguak Kabut Sejarah