Romi Zarman, Peneliti Sejarah Yahudi dan Antisemitisme di Indonesia

Romi Zarman adalah seorang peneliti Indonesia yang intens menggarap topik sejarah Yahudi Indonesia. Ia merupakan penulis buku Di Bawah Kuasa Antisemitisme.

Romi Zarman. [Foto: Ist.]

Suluah.com – Romi Zarman adalah seorang peneliti Indonesia yang intens menggarap topik sejarah Yahudi Indonesia. Ia menulis buku Di Bawah Kuasa Antisemitisme: Orang Yahudi di Hindia Belanda 1861–1942 pada 2018.

Meski bukan sarjana sejarah, ia menaruh minat besar pada sejarah Yahudi Indonesia. Hal ini membuat banyak orang mengiranya sebagai dosen sejarah.

Kehidupan Awal

Romi Zarman lahir di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) pada 15 Februari 1984. Selepas SMA, ia melanjutkan studi ke Jurusan Sastra Universitas Andalas (Unand) dan tamat pada 2010.

Sebagai mahasiswa sastra, ia pernah menulis cerita pendek di beberapa surat kabar, seperti Padang Ekspres dan Koran Tempo. Ia juga menulis sebuah novel, Agama Ketujuh yang terbit pada 2017.

Meski seorang sarjana sastra, Romi Zarman menaruh perhatian pada sejarah Yahudi. Hal ini mendorongnya untuk mempelajari sejarah secara otodidak dan melakukan riset mandiri bertopik Yahudi pada 2011.

Fokus Kajian Sejarah Yahudi

Pada 2013, ia merampungkan bukunya, Yudaisme di Jawa Abad ke-19 dan 20. Pada 2014, makalahnya terkait komunitas Yahudi di pesisir barat Sumatra terbit di jurnal Suluah milik Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumbar.

Dalam melakukan penelitian, ia menggali sumber primer berupa tulisan dan surat-surat orang Yahudi yang pernah singgah atau menetap di Hindia Belanda. Selain itu, ia menggunakan kronik-kronik, laporan-laporan kegiatan, dan pertemuan tahunan perkumpulan Yahudi.

Terkait sejarah Yahudi di Padang, Romi Zarman melakukan pembacaan secara serius pada majalah Erets Israel, yang ia peroleh dari Rio Fitra Sy, seorang ASN di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Sumbar.

Di Bawah Kuasa Antisemitisme

Pada 2014, Romi Zarman menyambung S-2 di Jurusan Sejarah Unand. Namun, ia memilih keluar pada 2016. Ia menulis sebuah esai sekiatan dengan alasannya keluar.

Ia mengaku, ia telah melalui seluruh mata kuliah dan hampir menyelesaikan tesisnya. Akan tetapi, ia memiliki hutang-hutang SPP yang ia tidak sanggup bayar, sementara pihak kampus memaksanya untuk melunasi.

Baca juga: Majalah Yahudi Pernah Ada di Padang

Tesis yang ia garap saat di Unand akhirnya ia rilis dalam bentuk buku, Di Bawah Kuasa Antisemitisme: Orang Yahudi di Hindia Belanda 1861–1942 pada 2018.

Romi Zarman dianggap sebagai satu di antara sedikit peneliti dalam negeri yang intens menggeluti topik sejarah Yahudi dan antisemitisme di Indonesia. Buku terakhirnya mendapat pujian karena kaya dengan sumber-sumber penting. [den]

Baca Juga

Aisyah Elliyanti adalah ahli kedokteran nuklir Indonesia yang menjadi guru besar untuk bidang tersebut di FK Unand
Aisyah Elliyanti, Spesialis Kedokteran Nuklir Pertama di Sumatera
Prof. Syukri Arief adalah ilmuwan kimia Indonesia yang sehari-hari mengajar di Universitas Andalas (Unand).
Syukri Arief, Guru Besar Kimia Universitas Andalas
FK Unand adalah salah satu fakultas kedokteran awal di Indonesia. FK Unand telah memulai perkuliahannya sejak 1955.
Sejarah FK Unand, Berdiri Sejak 1955
Marah Adin berkarir sebagai penyuluh pertanian pada masa Hindia Belanda dan pensiun sebagai Kepala Dinas Pertanian Sumatra Tengah (1948–1956)
Marah Adin, Pendiri Kota Solok
Djamaluddin Tamim adalah seorang wartawan dan pejuang kemerdekaan Indonesia yang memimpin Partai Komunis Indonesia di Sumatra Barat pada dekade 1920-an
Djamaluddin Tamim, Berjuang untuk Indonesia Merdeka Meski Keluar-Masuk Penjara
Abdul Hamid Khatib, Putra Ahmad Khatib Al-Minangkabawi yang Jadi Diplomat
Abdul Hamid Khatib, Putra Ahmad Khatib Al-Minangkabawi yang Jadi Diplomat